Lagi-lagi buku Anis Matta. Yup, saya suka semua karya Anis Matta. Jika dilihat sekilas buku ini kesannya kurang menarik, namun ketika lembar demi lembar dicerna, sungguh banyak mutiara tertera didalamnya. Sebenarnya agak sulit untuk mereviewnya sebab tulisan-tulisan di dalam buku tersebut berseri, but I try my best. Ini hasilnya, semoga bermanfaat.
Krisis adalah takdir sebuah bangsa. Ia tidak perlu disesali. Apalagi dikutuk. Kita hanya perlu menyakini sebuah kaidah, bahwa masalah kita bukan pada krisis itu. Namun pada kelangkaan pahlawan saat krisis itu terjadi. Itu tanda kelangsungan hidup atau kehancuran sebuah bangsa.
Pahlawan bukanlah orang suci dari langit yang diturunkan ke
bumi untuk menyelesaikan persoalan manusia dengan mujizat, secepat kilat untuk
kemudian kembali ke langit. Pahlawan adalah orang biasa yang melakukan
pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi panjang, sampai waktu mereka habis.
Mereka tidak harus dicatat dalam buku sejarah. Atau
dimakamkan di Taman Makan Pahlawan. Mereka juga melakukan kesalahan dan dosa.
Mereka bukan malaikat. Mereka hanya manusia biasa yang berusaha memaksimalkan
seluruh kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di
sekelilingnya. Mereka merakit kerja-kerja kecil jadi sebuah gunung: karya
kepahlawanan adalah tabungan jiwa dalam masa yang lama.