Wednesday 19 March 2014

MOMENTUM KEBANGKITAN (Resensi)

Tidak banyak orang yang menguasai dua keahlian sekaligus yakni dalam hal kefasihan berbicara dan kepiawaan menulis. Biasanya jika seorang pandai menulis, ia kurang lancar bertutur kata. Sebaliknya seseorang yang fasih berbicara, boleh jadi kurang lancar menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Namun Anis Matta memiliki kelebihan dalam dua jenis ketrampilan tersebut. Beliau bukan hanya piawai menulis, melainkan juga memiliki kefasihan berbicara bahkan hingga taraf kemampuan “membakar” semangat massa yang mendengarkannya. Gagasan-gagasan brilyan dan segar Anis Matta menunjukkan bahwa beliau memiliki prospek dan kualifikasi untuk menjadi pemimpin muda bangsa ini.

Buku ini merupakan kumpulan orasi dan taujih Anis Matta sejak beliau dinobatkan sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera, dan juga kunjungannya ke beberapa daerah setelah itu. Diawali dengan sebuah prolog dari Prof. Burhan Djabir Magenda MA Ph.D (Guru Besar Tetap Ilmu Politik Universitas Indonesia) yang mengutarakan dengan jelas pendapatnya tentang PKS. Berikut ini uraiannya:

Ketika Presiden BJ Habibi memimpin periode Reformasi di Indonesia sejak akhir Mei 1998, salah satu proses demokratisasi yang dilakukannya adalah pendirian partai-partai politik baru. Lebih dari seratus partai baru didirikan, namun hanya 48 partai dari semua partai baik yang lama maupun baru yang boleh ikut pemilihan umum 1999. Di antara partai-partai baru yang berhasil menempatkan wakilnya di DPR adalah Partai Keadilan (PK), yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti yang kita kenal sekarang.