Monday 10 February 2014

Tafsir Fi-Zhilalil Qur'an

Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi seorang Muslim, belajar Al-Qur'an merupakan kewajiban, dan mempelajarinya adalah keharusan. Itulah landasan awal saya membeli Tafsir Fi-Zhilalil Qur'an 9 tahun yang lalu. Tafsir ini ditelaah bedasarkan juz dalam Al-Quran, ada 30 Juz semuanya, dan setiap juz dibahas detail per surat dan ayat. 

Hal yang menarik bagi saya dalam membaca tafsir ini adalah cara penjabaran tiap surat dan ayatnya. Penulis menulis tafsir tersebut dengan bahasa yang indah dan mudah. Ini menyenangkan untuk mempelajarinya lebih dalam, dan membuat kita menikmati setiap cerita yang terkandung didalamnya dengan baik. Sebagai orang yang ingin mengetahui banyak latar belakang dari tiap-tiap surat dalam Alqur'an, Tafsir Fi-Zhilalil Qur'an ini merupakan rujukan yang sangat bagus menurut saya, khususnya bagi mereka yang suka dengan gaya bahasa puitis.


Tafsir Fi-Zhilalil Qur'an yang saya bahas disini adalah juz Amma (juz 30). Juz ini secara keseluruhan, diantaranya surat An-naba (Berita Besar) memiliki karakter yang dominan. Semua surat dalam juz amma Makkiyah kecuali surat Al-Bayyinah dan surat An-Nashr. Semuanya terdiri atas surat-surat pendek yang beragam tingkat kependekannya. Hal yang lebih penting dari ini adalah karakter yang khas yang menjadikannya sebagai satu kesatuan yang hampir sama dalam tema, arah, irama, gambaran, bayangan dan uslubnya secara umum.

Surat-suratnya merupakan ketukan-ketukan yang beruntun terhadap perasaan, ketukan-ketukan yang sangat keras, kuat dan tinggi. Juga teriankan-teriankan terhadap orang-orang yang lelap dalam tidurnya. Tidur berat! Atau kepada orang-orang yang mabuk. Atau terhadap orang-orang yang yang bermain-main dalam acara begadang sambil berdansa dansi dalam suasana hiruk pikuk, bersiul-siul dan bertepuk tangan! Ketukan-ketukan dan teriakan-teriankan yang berasal dam surat-surat juz 30 ini, semuanya menggugah perasaan mereka secara beruntun, dengan satu irama dan satu peringatan: bangunlah! Sadarlah! Lihatlah! Perhatikanlah! Pikirkanlah! Renungkanlah! Sesungguhnya disana ada Tuhan. Sesungguhnya di sana ada peraturan. Sesungguhnya disana ada takdir. Sesungguhnya di sana ada ujian. Sesungguhnya di sana ada tanggung jawab. Sesungguhnya di sana ada hisab. Sesungguhnya di sana ada balasan. Sesungguhnya di sana ada siksa yang pedih dan kenikmatan yang sangat besar... Bangunlah! Sadarlah! Lihatlah! Perhatikanlah! Pikirkanlah! Renungkanlah! Demikian untuk kedua kalinya. Tiga kali. Empat kali. Lima kali. Sepuluh kali...banhkan lebih!


Di samping berbagai ketukan dan teriakan tersebut, ada tangan yang sangat kuat yang menggoncang orang-orang yang sedang tidur, mabuk, dan terlena itu dengan goncangan yang sangat keras. Mereka seolah-olah membuka mata namun kembali lagi sebagaimana keadaan semula! Kemudian tangan yang kuat menggoncang mereka lagi dengan goncangan yang keras, dan teriakan yang tinggi itu kembali meneriaki mereka, mencoba mengetuk pendengaran dan hati mereka. Kadang-kadang orang-orang yang tidur itu terbangun lalu mengatakan dengan membandel dan membangkang: tidak! Kemudian mereka melempari orang yang meneriaki, memperingatkan, dan mengingatkan itu dengan batu dan caci maki. Kemudian mereka kembali kepada keadaan semula. Kemudian mereka digoncangkan lagi.

Begitulah kira-kira kesan yang terbetuk ketika membaca tafsir Fi-Zhilalil Qur'an juz Amma ini, karena seperti itulah kebanyakan manusia, semua digambarkan dengan jelas, menyentuh sisi terdalam dengan ketukan yang dalam pula. Sungguh membaca tafsir ini seperti menyebrangi jembatan menuju nurani kita sendiri. Bacalah! Rasakan sensasinya.







No comments:

Post a Comment

Thank you for visiting guys :) please come back anytime you can...